TechforID – Bank Indonesia (BI) sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan rupiah digital / E-Rupiah untuk melawan kripto Bitcoin.
Pernyataan terkait rupiah digital ini disampaikan oleh Asisten gubernur BI Judah Agung saat pertemuan parlemeen baru-baru ini.
“CBDC (E-Rupiah) akan jadi salah satu alat untuk melawan kripto, kita berasumsi kalau rupiah digital ini lebih kredibel daripada kripto dalam transaksi keuangan” ujar Agung.
Meski begitu, ia mencatat juga kalau kripto seperti Bitcoin saat ini diperdagangkan bersama komoditas berjangka dan diatur oleh Kementrian Perdagangan. Meskipun berdampak parah pada sistem keuangan.
Berita Bank Indonesia ini muncul tepat sebulan setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) tepatnya cabang Jawa Timur mengeluarkan pernyataan kalau Cryptocurrency atau uang kripto seperti Bitcoin bersifat haram atau dilarang oleh ajaran Islam.
Baca Juga : Penting !! MUI Haramkan Penggunaan Cryptocurrency Karena Mengandung Riba
Terkiat kripto, pemerintah memang terlihat mengambil sikap beragam utamanya terkait regulasi kripto.
Walau di tahun 2017 sudah melarang pembayaran melalui kripto, namun otoritas lokal justru memilih untuk menjaga perdagangan kripto secara legal.
Pada bulan April 2021 lalu, Badan Pengatur Perdagangan Berjangka Komoditas Indonesia dari Kementerian Perdagangan dilaporkan mengumumkan rencana untuk meluncurkan pertukaran crypto yang didukung pemerintah pada paruh kedua tahun 2021.
Sambil mempertahankan sikap beragam pada crypto, regulator Indonesia semakin melihat potensi CBDC / mata uang bank sentral alias E-Rupiah.
Pada bulan Mei, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan rencana untuk meluncurkan rupiah digital sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia dalam waktu dekat.
Langkah Pemerintah Dunia Mengatasi Cryptocurrency
Dalam membatasi atau mengatur perkembangan mata uang kripto, Bank Indonesia disini tidak bermain sendirian.
Adapun beberapa pemerintah di negara lain yang sudah merilis mata uang digital versinya sendiri.
Salah satunya yakni Cina, pemerintah Cina sudah gas penuh proyek CBDC negaranya. Pasalnya mereka sudah merilis Yuan digital dan memperluas penggunaannya ke berbagai sektor.
Baca Juga : Kebut Proyek CBDC, McDonald di Cina Mulai Terima Bayar Pakai Yuan Digital
Pada pertengahan November, gubernur Bank of Russia Elvira Nabiullina mengatakan bahwa CBDC harus menjadi pilihan yang baik bagi pemerintah untuk menggantikan cryptocurrency terdesentralisasi seperti Bitcoin.
Baca Artikel Selanjutnya :
