TechforID – NSO Group merupakan perusahaan pengembangan software kemananan digital yang bermarkas di Israel, yang diketahui dunia sebagai pencipta spyware berbahaya Pegasus.
Usai dimasukan ke dalam daftar hitam oleh kepemerintahan Joe Biden, pasalnya perusahaan ini terkena tudingan lain dari Apple.
Mengutip dari Guardian.com, perusahaan Apple dikabarkan baru saja melayangkan gugatan kepada NSO Group atas tindakan memata-matai penggunanya.
Dalam pengaduannya, Apple mengatakan bahwa spyware NSO alias Pegasus, diduga pernah digunakan untuk “menyerang sejumlah kecil pengguna Apple di seluruh dunia dengan malware dan spyware berbahaya“.
Baca Juga : Spyware Pegasus Resmi Masuk Daftar Blacklist Perdagangan AS
Aduan ini pun menyertakan beberapa lusinan bukti dari hasil investigasi banyak pihak. Didalamnya banyak sekali yang berisi bukti penggunaan spyware NSO untuk menyerang pengguna iPhone Apple.
Misalnya saja dalam beberapa kasus, kerentanan dalam fitur iMessage pada i-Phone digunakan untuk melawan jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan anggota masyarakat sipil lainnya.
Gugatan Apple juga meminta ganti rugi dari NSO atas dugaan “pelanggaran mencolok terhadap undang-undang federal dan negara bagian AS, yang timbul dari upayanya untuk menargetkan dan menyerang Apple dan penggunanya“.
Membahas soal perusahaan NSO Group memang selama ini penuh dengan skandal-skandal.
Mereka sebelumnya juga diduga menjual perangkat lunak pengawasannya ke pihak pemerintah dunia.
Diantaranya seperti Arab Saudi, Meksiko, Uni Emirat Arab dan negara-negara lain dengan catatan hak asasi manusia yang buruk.
Meski pihak NSO Group kian konsisten membela tindakannya dengan klaim tool pengawasan mereka dimaksudkan untuk menyelidiki tindak kejahatan dan terorisme. Namun kenyataan yang sebenarnya justru tools tersebut dipakai untuk tujuan jahat
Apple pun bukan satu-satunya perusahaan besar dunia yang mengajukan gugatan ke NSO Group.
Perusahaan Israel ini juga pernah digugat oleh pihak WhatsApp pada tahun 2019 dengan alasan yang sama, yaitu dugaan pernah menargetkan penggunanya (sekitar 1.400 pengguna ditargetkan.
Targetnya pun sama, yaitu menyasar pejabat pemerintah, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia. Selama gugatan Whatsapp, banyak perusahaan teknologi lain seperti Microsoft, Google, dan Cisco yang menyatakan dukungannya untuk Whatsapp.
Baca Artikel Selanjutnya :
