Sesuai legendanya,
Nokia merupakan merek dan perusahaan raksasa telekomunikasi asal Finlandia yang dikenal akan daya tahan ponsel produksinya.
Katanya, baru-baru ini mereka punya rencana untuk bangun jasa Marketplace as-a-Service (MaaS) berbasis Blockchain untuk berbagi data dan model AI.
Langkah tersebut akan memungkinkan AI untuk menjalankan data secara lokal dan mengkomunikasikan kembali metrik utama tanpa membagikan data dan analitik yang mendasarinya.
Selain itu, ini menjalankan model pembelajaran mesin yang memastikan data tetap lokal. Terakhir, sistem memperbarui dirinya sendiri untuk meningkatkan model tanpa mengorbankan data yang mendasarinya.
Foto : btcmanager
Platform ini dimaksudkan supaya memberi perusahaan maupun penyedia layanan komunikasi (Communication Service Provider) memiliki kemampuan.
Baca Juga :
7 Perusahaan Teknologi Super Komputer di China di Blacklist AS?
Kemampuan untuk mengakses kumpulan data yang terpercaya dan meningkatkan pengambilan keputusan bisnis.
Monetisasi data, akselerasi AI dan pembelajaran mesin (Machine Learning), serta transaksi multi-pihak adalah beberapa area utama yang akan ditargetkan Nokia lewat hadirnya platform Marketplace ini.
Layanan ini selanjutnya berupaya menjadikan perusahaannya maupun CSP kemampuan sebagai penyedia pasar data melalui monetisasi pertukaran data antar pelanggan dan bisnis.
Perusahaan tersebut mengklaim bahwa pasar data barunya memiliki beragam kasus penggunaan, antara lain monetisasi data lingkungan, kota pintar (Smart City), perawatan kesehatan, pengisian kendaraan otonom, pelabuhan, dan energi.:
Mereka juga sudah memperjelas bahwa pasar data baru yang mendukung blockchain melengkapi Worldwide IoT Network Grid (WING),
sehingga mendorong perputaran yang lebih cepat untuk mitra ekosistem logistik, sambil juga mempromosikan transparansi dalam rantai pasokan.
Mengomentari pasar data berbasis blockchain terbaru, Friedrich Trawoeger, Vice President, Cloud and Cognitive Services di Nokia mengatakan
“Pelanggan kami membutuhkan akses data yang aman dan tepercaya untuk pengambilan keputusan bisnis yang efektif,” kata Friedrich Trawoeger, wakil presiden Cloud dan Layanan Kognitif di Nokia.
“Perusahaan dan CSP sekarang dapat memanfaatkan wawasan yang lebih kaya dan model prediktif untuk mendorong cara kerja digital dan memanfaatkan aliran pendapatan baru.”