TechforID – Meta atau yang lebih akrab dikenal Facebook dilaporkan sedang membangun superkomputer berbasis Artificial Intelligence (AI) tercepat di dunia.
Pengumuman ini dibuat oleh pendiri perusahaan Mark Zuckerberg, menambahkan kalau superkomputer ini dibangun sebagai bagian dari rencana membangun dunia virtual metaverse.
Pihak perusahaan mengatakan kalau infrastrukturnya nanti dijadikan komponen utama karena metaverse kelak akan membutuhkan daya komputasi yang besar.
Mereka juga mengklaim kalau superkomputer AI tersebut dijuluki dengan nama AI Research SuperCluster (RSC) sudah mejadi tercepat kelima dunia meski dalam tahap pengembangan.
Mark Zuckenberg sebagai pendiri perusahaan berkata :
“Pengalaman yang kami bangun untuk metaverse membutuhkan daya komputasi yang sangat besar (triliun operasi/detik!) dan RSC akan memungkinkan model AI baru yang dapat belajar dari triliunan contoh, memahami ratusan bahasa, dan banyak lagi,”
Sebagai informasi, metaverse sendiri adalah konsep yang menggabungkan dunia fisik dan dunia digital lewat Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).
Baca juga : Instagram dan Meta Start Eksplorasi Fitur NFT
Meski sangat futuristik, namun pengembangan atau realisasinya masih butuh waktu bertahun-tahun lamanya sebelum berfungsi seperti yang diharapkan.
Dalam mencapai hal itu, AI adalah fondasi utamanya karena bisa meniru arsitektur yang mendasari otak manusia tapi dalam bentuk komputer. Ia juga bisa memproses atau melihat pola dalam sejumlah besar data.
Saat ini, perusahaan Meta memiliki Facebook, Instagram, dan Whatsapp, dimana ketiganya kalau ditotal memiliki 2,8 miliar pengguna harian dengan banyak sekali data.
Superkomputer Meta nanti terdiri dari ribuan prosesor yang diyakini bisa mengindentifikasi konten berbahaya dari data besar itu
Ia juga diharapkan bisa secara cepat menterjemahkan pembicaraan antar gamer diseluruh dunia dengan kurun waktu yang singkat.
Meta juga mengklaim superkomputer RSC akan memungkinkan kelompok besar pemain secara global untuk bermain game di augmented reality.
Dikatakan bahwa game tersebut memiliki lapisan digital yang diletakkan di atas realitas secara normal melalui telepon pengguna.
Namun, persyaratan utama untuk mengakses augmented reality termasuk headset dan kacamata khusus yang sedang dikembangkan di Apple dan beberapa perusahaan lain.
Baca artikel selanjutnya :
