TechforID – Dalam postingan blognya, Microsoft mengamati adanya serangan malware yang merusak beberapa sistem milik lembaga atau organisasi pemerintah Ukraina.
Konon malware ini menyamar sebagai ransomware, tetapi kalau diaktifkan akan membuat sistem komputer yang terinfeksi tidak dapat dioperasikan.
Sayangnya pihak Microsoft belum bisa mengidentifikasi karakteristik unik dibalik serangan malware ini atau grup peretas mana yang bertanggung jawab atas aktifitas tersebut.
Organisasi yang terkena malware ini termasuk lembaga pemerintah yang menyediakan cabang eksekutif penting atau fungsi tanggap darurat dan perusahaan TI yang mengelola situs web untuk klien sektor publik dan swasta, termasuk lembaga pemerintah yang situsnya baru saja dirusak.
Microsoft Threat Intelligence Center (MSTIC) telah menerbitkan posting blog teknis yang merinci penyelidikan Microsoft yang sedang berlangsung.
Didalamnya terdapat komunitas kemanan yang bisa mendeteksi dan mempertahankan diri dari serangan malware tersebut.
Pihak Microsoft pertama kali mendeteksi jenis malware ini pada 13 Januari 2022. Segera setelah itu mereka langsung menerapkan perlindungan untuk malware ini ke dalam perlindungan Microsoft 365 Defender Endpoint Detection (EDR) dan Anti-virus (AV)
Baca juga : Pengguna Samsung Galaxy Store Waspada ! Aplikasi Ini Menyebarkan Malware
Serhiy Demedyuk, wakil sekretaris dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina menyalahkan kelompok peretas yang terkait dengan intelijen Belarusia atas peretasan situs web tersebut.
Mengutip dari CNN, kelompok peretas yang terkait dengan Rusia memang kian membuat ulang di negara Ukrainan.
Misalnya saja pada 2015 dan 2016 lalu, badan intelijen militer GRU Rusia disalahkan atas putusnya beberapa aliran listrik di Ukraina.
Adapun tuduhan lainnya yaitu atas serangan malware yang dikenal dengan nama NotPetya.
Pada tahun 2017, NotPetya diluncurkan ke perusahaan perangkat lunak akuntansi Ukraina, tetapi kode berbahaya menyebar ke perusahaan multinasional seperti raksasa pengiriman Maersk, yang merugikan ekonomi global miliaran dolar.
Baca artikel selanjutnya :