TechforID – Ransomware kembali melakukan serangan ke fasilitas kesehatan Planned Parenthood, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat.
Hacker membobol 400 ribu data pasien dari fasilitas kesehatan, yang menyediakan layanan kesehatan reproduksi dari berbagai negara itu.
Data tersebut berisi nama, alamat, informasi asuransi, dan tanggal lahir, serta informasi klinis, seperti diagnosis, prosedur, dan informasi resep.
“Ransomware dipasang di jaringan kami beberapa waktu lalu, antara 9 sampai 17 Oktober,” bunyi keterangan Planned Parenthood, beberapa waktu lalu.
Planned Parenthood mengatakan, pada 17 Oktober 2021, organisasi telah melihat penyusupan yang membuat sistem offline, lalu menghubungi penegak hukum dan penyelidik keamanan siber.
Baca juga: Keamanan Siber Deteksi Malware Targetkan Mesin Linux
Kemudian, pada awal November, diketahui apa yang diakses oleh peretas, namun masih belum mengetahui identitas penyerang.
Juru bicara Planned Parenthood menduga informasi itu tidak digunakan untuk tujuan penipuan, dan tampaknya bukan serangan yang ditargetkan.
“Namun, data tersebut bisa berharga jika peretas memilih untuk menjualnya, mengingat sifatnya yang sangat sensitif,” ucap Planned Parenthood.
Departemen Keuangan Amerika Serikat melaporkan pembayaran dari serangan ransomware dapat mencapai satu miliar dolar.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan diserang dan memutuskan membayar adalah perusahaan minyak Colonial Pipeline, perusahaan distribusi daging JBS.
Baca artikel selanjutnya: