Membahas masalah dunia Crypto dan Cina, kian dipenuhi benci dan cinta didalamnya. Bagaimana tidak, Cina selama ini dikenal akan ketidakjelasannya terkait Cryptocurrency.
Sebab pada beberapa tahun lalu, mereka sempat menyatakan dukungannya terhadap perkembangan Crypto. Tapi seperti yang diketahui, dalam beberapa bulan terakhir pemerintah Cina Gencar mengusir para penambang Bitcoin di Negaranya.
Terlepas dari sikap skeptis mereka kepada Cryptocurrency maupun Bitcoin, Cina sangat tertarik mengembangkan teknologi dibalik keduanya yakni Blockchain. Pasalnya mereka kian mencari cara baru untuk selalu unggul dalam perlombaan Blockchain.
Hal ini didukung dengan pemberitahuan yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Central Cyberspace Affairs Commission dan 17 agensi cina lainnya.
Mereka semua sama-sama mendesak entitas pemerintah daerah di berbagai industri (Pendidikan, perbankan, kesehatan, dll) untuk mengajukan proposal proyek Blockchain potensial. Maksudnya agar membuka lebih banyak skenario penggunaan teknologi tersebut untuk membuat teknologi baru lainnya.
Mengutip dari iqilu.com, Pemda Ibukota Provinsi Shandong, Jinan, bahkan sudah meluncurkan Sistem Kontrak kerja elektronik berbasis Blockchain Jum’at lalu.
Sistem E-Kontrak ini konon katanya bisa secara langsung dikaitkan dengan SDM perusahaan dan memungkinkan baik pengusaha maupun calon karyawan untuk menandatangani kontral dari jarak jauh sekalipun.
Platform ini kelak akan disediakan sebagai platform publik oleh pemerintah untuk digunakan perusahaan secara gratis. Dianalisir sistem ini bisa menurunkan biaya operasi, manajemen, dan penyimpanan kontrak kertas hingga hampir 80%.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Smart Contract dan Cara Kerjanya
Perkembangan Infrastruktur Blockchain dan Yuan Digital Cina
Saat ini, Negara Cina memang secara aktif mendorong maju perkembangan Jaringan Blockchain Service Network (BSN). Banyak sekali proyek infrastruktur berskala nasional baik bersifat public hingga swasta yang memacu adopsi teknologi itu secara massal.
Bahkan saat ini mereka sedang memperluas penggunaan Yuan Digital di seluruh kawasan Cina hingga ke perbatasan mereka.
BSN, secara keseluruhan, bertujuan untuk membangun jaringan infrastruktur publik lintas-cloud, lintas-portal, dan lintas-kerangka global berbasis blockchain.
Baru-baru ini juga mereka mengumumkan sedang menyiapkan portal BSN di Hong Kong, Korea Selatan, Turki dan Uzbekistan, bagi pengembang lokal untuk bekerja dengan cara yang lebih hemat biaya.
Pada Juli 2020, BSN terpisah menjadi dua ekosistem, BSN China dan BSN Internasional. BSN International, yang berkantor pusat di Hong Kong, telah mengintegrasikan rantai publik utama, yang cenderung berfokus pada cryptocurrency dan sistem terdesentralisasi.
Sementara BSN China, yang memiliki mayoritas node kota BSN di seluruh daratan, adalah sistem berbasis izin terpisah yang tidak dapat mengakses rantai publik dikerahkan di BSN Internasional.
Baca Artikel Selanjutnya :