TechforID – Kepala Divisi Rantai Nilai Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Umar Aditiawarman mengatakan, blockchain dapat diintegrasikan dengan industri halal, namun desain dan sistemnya harus dipastikan sesuai.
“Blockchain bisa selesaikan masalah, tapi nggak semua. Kalau desain serta sistemnya nggak benar, malah timbulkan masalah,” ucap Umar, Sabtu, 27 November 2021.
Umar mengatakan, selama ini blockchain mendukung industri finansial, padahal bisa dimanfaatkan oleh industri lain termasuk industri halal. Misalnya, untuk supply chain, sertifikasi, autentifikasi dan industri layanan kesehatan.
“Idealnya pakai Blockchain karena lebih efisien, transparansi, dan security atau keamanan, supaya tidak dimanipulasi, tapi aplikasinya di lapangan seperti apa? Apakah sudah siap?” kata Umar.
Baca juga: Bank Permata Gunakan Teknologi Blockchain untuk Transaksi Lintas Negara
Menurut dia, ketika blockchain mengintervensi suatu bisnis, maka akan terjadi tranaformasi proses bisnis yang ada. Umar mengatakan, kalau sudah siap silahkan gunakan.
Alasan tersebut, membuat banyak industri belum bisa menerima blockchain, karena tahun bakal ada perubahan. Menurut dia, bila industri sudah memiliki sistem yang dewasa, blockchain bisa sangat membantu.
Sudah ada pemanfaatan blockchain di industri halal, di antaranya dalam penerapan sertifikasi halal yang memerlukan ketelusuran sumber bahan baku, produksi, hingga profil pemberi.
“Blockchain bisa record itu semua. Ketika halal jadi mandatory, misal titik kritis pemotongan hewan, itu bisa di-capture agar tidak dimanipulasi,” ucap dia.
Baca artikel selanjutnya: